iklan

Antisipasi Kekeringan, Distan Sumbawa Atur Pola Tanam Padi 

SUMBAWA – Ancaman kekeringan terjadi di NTB, termasuk Kabupaten Sumbawa. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pola tanam padi petani diatur.

Kabid Perlindungan Tanaman, Pengembangan Usaha, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Toni Hamdani mengatakan, untuk mengantisipasi kekeringan tanaman padi, dilakukan pengaturan pola tanam. Dalam hal ini, sudah dilakukan rapat pola tanam di lokasi yang berada di daerah irigasi teknis. Seperti di Kecamatan Lape dan Lopok. Dalam hal ini, penanaman padi diselingi dengan tanaman palawija.

Toni mengungkapkan, memang ada tanaman padi milik petani yang rusak di Kecamatan Moyo Hulu akibat kekeringan. Hal ini terjadi karena petani melanggar kesepakatan pola tanam. Dimana sebelumnya telah disepakati pola tanam musim kemarau ini adalah palawija. Karena kebutuhan airnya sedikit. Namun, sejumlah petani berspekulasi untuk menanam padi.

Menurut Toni, para petani ini sudah tahu konsekuensinya, namun tetap melanggar pola tanam. Karena para petani tersebut mengharapkan jatah air untuk palawija dan air hujan. Namun akhirnya tanaman padinya mengalami kekeringan.

Baca Juga:  38 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Ikuti Asesmen Kompetensi

“Artinya di awal pola tanam sudah ada kesepakatan dengan petani agar tidak terjadi keributan,” ujarnya.

Meski demikian, papar Toni, kemauan petani untuk menanam padi sangat luar biasa. Kebanyakan petani yang dulu hanya menanam padi sebanyak sekali setahun, kini bertambah menjadi dua kali dalam setahun.

Karena itu, untuk membantu petani pihaknya menyalurkan bantuan mesin pompa dari pusat kepada sejumlah kelompok tani. Tujuannya, untuk meningkatkan hasil pertanian. Juga untuk mencegah tanaman padi petani menjadi kering akibat musim kemarau ini. Adanya bantuan ini, membuat para petani semakin antusias untuk meningkatkan hasil tanamnya.

Selain itu, ungkap Toni, pihaknya juga memberikan bantuan pinjam pakai mesin pompa air bagi petani yang membutuhkan. Dimana kelompok tani hanya perlu bersurat ke Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa. Setelah itu, akan diberikan pinjaman mesin pompa secara gratis.

Baca Juga:  Satpol PP Sumbawa Tertibkan Penghuni Kos dan Pedagang Miras

Meski demikian, jumlah mesin pompa yang ada di Dinas Pertanian sangat terbatas. Kadang-kadang pihaknya tidak bisa mengakomodir semua permintaan petani. Karenanya, pengadaan mesin pompa juga diupayakan dilaksanakan setiap tahunnya. Rencananya, mesin pompa air ini akan ditempatkan ke UPT di kecamatan. Sehingga petani tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor Dinas Pertanian untuk meminjam mesin pompa air.

“Saat ini sudah bisa diterapkan di sejumlah kecamatan. Mungkin kedepan semua kecamatan bisa ada mesinnya untuk dipinjam oleh petani,” ucap Toni. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *