Pentingnya Imunisasi Pada Anak 

Oleh : Aisyah Tussadiyah 

Mahasiswa D3 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Samawa 

Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Imunisasi bertujuan untuk melindungi anak terhadap penyakit-penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi karena vaksin membentuk antibodi, sehingga angka kejadian penyakit tersebut dapat dikurangi, serta diharapkan dengan hal ini dapat membasmi penyakit tersebut secara menyeluruh. Cari tahu lebih lengkap mengenai pentingnya Imunisasi pada anak dengan membaca artikel ini!

Pentingnya Imunisasi Pada Anak

Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Imunisasi bertujuan untuk melindungi anak terhadap penyakit-penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi karena vaksin membentuk antibodi, sehingga angka kejadian penyakit tersebut dapat dikurangi, serta diharapkan dengan hal ini dapat membasmi penyakit tersebut secara menyeluruh.

Waktu yang tepat untuk memberikan Imunisasi Pada Anak

Imunisasi merupakan salah satu perlindungan yang wajib diberikan pada anak-anak untuk melindungi anak tersebut terhadap berbagai risiko penyakit dan menjaga imunitas anak terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman maupun virus.

Setiap jenis  imunisasi mempunyai tahapan dan periode/waktu yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Imunisasi sebaiknya diberikan  sesuai dosis yang dianjurkan dengan tepat waktu.

Adapun beberapa jenis imunisasi/vaksin yang diwajibkan oleh pemerintah dan bisa didapatkan di puskesmas maupun posyandu secara gratis.

Jenis Imunisasi/VaksinKeterangan

BCG Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) : dapat diberikan sejak lahir. Imunisasi ini betujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tubercolocis (TBC).

Baca Juga:  Pentingnya Etika Dalam Berpancasila di Era Digital 

Apabila Imunisasi BCG akan diberikan pada bayi di atas usia 3 bulan (karena ketinggalan/kelupaan diberikan sejak lahir), ada baiknya dilakukan dulu uji tuberkulin. BCG boleh diberikan apabila hasil tuberkulin negatif.

Hepatitis B Vaksin : Hepatitis B yang pertama harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3 hingga 6 bulan.

Jarak antara dua imunisasi Hepatitis B minimal 4 minggu.

Imunisasi ini untuk mencegah penyakit Hepatitis B, yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati.

DPT Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri (infeksi saluran pernapasan yang disebabkan  bakteri), pertusis (batuk rejan yang  biasanya berlangsung dalam waktu lama), dan tetanus (infeksi bakteri pada bagian tubuh yang terluka). Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur lebih dari 6 minggu.

Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan) dengan vaksin Hepatits B.

Ulangan DPT diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

Usia 12 tahun mendapat vaksin TT (tetanus) melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) (biasanya ulangan imunisasi/vaksin ini diberikan di sekolah).

Polio Imunisasi Polio diberikan untuk mencegah poliomielitis yang bisa menyebabkan kelumpuhan.

Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.

Pemberian vaksin ini harus diulang (boost) pada usia 18 bulan dan 5 tahun

Campak Imunisasi campak diberikan untuk melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus. Imunisasi  Campak-1 diberikan pada usia 9 bulan, lalu Campak-2 pada usia 6 tahun melalui program BIAS.

Bahaya Tidak Diberikannya Imunisasi Lengkap pada Anak 

Baca Juga:  Mengasah Potensi Diri Dengan Metode Coaching Dan Metode Lainnya 

Tidak lengkapnya imunisasi pada anak dengan mengabaikan pemberian imunisasi bisa membahayakan kesehatan anak. Karena tubuhnya myang masih beelum sempurna anak sangat rentan dengan berbagai resiko penyakit seperti bakteri dan virus berbahaya yang dapat mengintai kesehatan si kecil, mulai dari penyakit flu yang sangat ringan hingga penyakit yang paling berbahaya seperti meningitis dan pneumonia dan juga penyakit menular lainnya. Dengan memberikan imunisasi, berarti Ibu dan Bapak sudah menjauhkan anak terhadap risiko berbagai penyakit.

Namun saat ini, masih banyak orang tua yang enggan memberikan vaksin/imunisasi pada anaknya karena berbagai alasan, mulai dari jaminan kehalalan, sampai efek samping pasca pemberian imunisasi yang membuat orang tua tidak tega dan takut. Efek samping yang ditimbulkan setelah imunisasi, umumnya adalah anak rewel dan demam. Hal tersebut merupakan hal yang sangat wajar, karena imunisasi bertujuan untuk membentuk antibodi. Orang tua dapat menanyakan tentang cara mengatasi efek samping akibat vaksin tersebut kepada petugas medis yang memberikan imunisasi.

BPOM dan MUI sudah mendukung pelaksanaan pemberian imunisasi

Tidak hanya itu saja, MUI bahkan sudah meluncurkan fatwa bahwa sebagai upaya preventif menjaga kesehatan anak, wajib dilakukan vaksin imunisasi untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit yang masuk dalam tubuh anak. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *