iklan

Jalin MoU Dengan UTS, Kadisnakertrans Ingatkan LPKS Duta Gemilang Segera Urus Akreditasi

SUMBAWA – Salah satu syarat yang harus dikuasai oleh Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) jika ingin bekerja ke luar negeri adalah bahasa. Bahasa negara penempatan wajib dikuasai agar tidak terjadi miss komunikasi saat bekerja nantinya.

Pentingnya penguasaan bahasa di negara penempatan ini coba dimanfaatkan oleh sejumlah purna migran untuk membentuk lembaga pelatihan. Salah satunya Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Duta gemilang. Pencetusnya adalah para purna migran Kabupaten Sumbawa, yang pernah bekerja di Korea Selatan.

Bentuk pelatihan yang diberikan nanti sudah bisa ditebak. LPKS Duta Gemilang bakal memberikan kursus pelatihan bahasa Korea, tentunya bagi CPMI yang berminat bekerja di Negeri Ginseng tersebut.

“Lahirnya lembaga ini (LPKS Dutas Gemilang), awalnya berkat diskusi kita dengan Bapak Rektor UTS, Chairul Hudaya, dan Kadis Naketrans Sumbawa, Pak Doktor Budi, untuk bagaimana bisa hadir lembaga pelatihan swasta di Sumbawa, agar dapat mengakomodir sekaligus pemberdayaan bagi purna migran Korea,” kata Ketua LPKS Duta Gemilang, Agus Tilanang, menceritakan awal terbentuknya lembaga tersebut pada acara Lounching dan penandatangan MoU dengan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Minggu (27/3).

Dikegiatan yang juga dihadiri Rektor UTS, Chairul Hudaya, Ph.D, Kadis Nakertrans Sumbawa, DR Budi Prasetyo, S.Sos, M.AP, Kabid Lattas Disnaketrans Sumbawa, Junaidi, S.Pd, M.Pd, Kepala Balai K3 Sumbawa, Edi Sofyan Gole, serta sejumlah kepala desa itu, Agus menegaskan, hadirnya LPKS ini diharapkan dapat menjadi corong di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pemahaman terutama bagi CPMI yang ingin bekerja ke luar negeri.

Baca Juga:  Henry Siap Wujudkan Polres Sumbawa Tangguh 

Pemerintah desa juga diharapkan dapat memberikan intervensi melalui dana desa, agar dapat menyisihkan sedikit anggaran untuk pelatihan bagi masyarakatnya melalui pengembangan pembelajaran bahasa Korea. Tujuannya, agar lahir SDM yang berkompeten di wilayahnya masing-masing. “Besar harapan kami para kepala desa dapat mengandeng kami (LPKS Duta Gemilang), agar dapat memberikan pelatihan. Semoga lahirnya LPKS dapat memberikan solusi pelatihan, utamanya kursus bahasa Korea,” ujar Agus.

Rektor UTS yang juga Penasehat LPKS Duta Gemilang, Chairul Hudaya, Ph.D, menyambut baik hadirnya LPKS terlebih CPMI yang ingin bekerja ke Korea cukup banyak. Bekerja ke luar negeri menurutnya, tidak hanya butuh skill. Yang tidak kalah penting para CPMI juga harus dibekali penguasaan bahasa.

“Kerjasama LPKS dengan UTS selain bentuk pengabdian kepada masyarakat, kami juga ingin mendorong teman-teman (purna migran) memanfaatkan potensi dan peluang yang dapat dikembangkan,” ungkap Chairul Hudaya.

“Kalau kelasnya belum ada, silakan pakai UTS, kan kita sudah tanda tangan MoU. Sumbangsih kami untuk sementara ini mungkin baru sebatas fasilitas dan tenaga dosen dulu. Dukungan akan terus kami berikan, sebab UTS juga punya link ke Korea. Saya yakin LPKS Duta Gemilang bisa sukses bersama,” tandasnya.

Baca Juga:  Kado PDIP Sumbawa untuk Megawati, Beri Makan Masyarakat Tidak Mampu 

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa, DR Budi Prasetyo, S.Sos. M.AP, mengingatkan pengurus LPKS Duta Gemilang, untuk segera mengurus akreditasi pasca terbentuknya lembaga agar lebih mudah dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Akreditasi ini kata Budi, harus dikejar agar nantinya LPKS dapat menjalin kerjasama dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). “Supaya prodaknya juga jelas. Kualitas LPKS juga bisa diukur kalau sudah terakreditasi. Gandeng UTS bagaimana cara membuat modul akreditasinya. Kami dari Disnakertrans siap mendampingi. Kalau sudah terakreditasi supportingnya juga mudah,” pungkasnya. (PS)   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *