SUMBAWA – Bupati Sumbawa menyampikan apresiasinya atas konstribusi Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII), yang selama ini sangat concern mendukung gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), sampai ke pelosok-pelosk Kabupaten Sumbawa. Plan Indonesia dinilainya juga mampu membangun kesadaran masyarakat tentang urgensi sanitasi dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu disampaikan Bupati diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM, saat membuka secara resmi rapat koordinasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan membangun komitmen pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Manajeman Kebersihan Menstruasi (STBM MKM) di sekolah, Kamis (10/2). Kegiatan yang merupakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sumbawa dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) ini, dilaksanakan di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, baik secara offline maupun online.
Bupati mengatakan, bahwa pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan daerah. Menurut Bupati, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan tentunya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Capaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumbawa saat ini, ungkap Bupati, sudah cukup membanggakan. Itu ditandai dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dari tahun ke tahun. “Ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumbawa, yang mana salah satu dimensi pembentuknya adalah derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan data tahun 2021, IPM Kabupaten Sumbawa mencapai 68,01, naik 0,40 dari tahun sebelumnya yang berada pada angka 67,61,” ujarnya.
Meski demikian, Bupati mengatakan masih banyak masalah kesehatan yang harus dicarikan solusinya. Salah satunya adalah masih dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya tuntas. Data terakhir menunjukkan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sumbawa, sebanyak 26 orang. Begitu juga status PPKM yang sebelumnya berada pada level 1, kini turun ke level 2 berdasarkan Inmendagri Nomor 7 tahun 2022 yang berlaku mulai tanggal 1—14 Februari 2022.
“Tentu ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, disamping masih rendahnya perilaku hidup bersih dalam masyarakat kita di beberapa tempat, terutama dalam hal pencemaran lingkungan karena sampah dan limbah rumah tangga, serta tidak mencuci tangan dengan baik,” ungkap Bupati.
Untuk itu, melalui Rakor UKS ini, Bupati berharap dapat menjadi media bagi pihak sekolah untuk dapat terlibat langsung dalam pembangunan kesehatan khususnya di lingkungan sekolahnya masing-masing. “Saya berharap pertemuan ini menjadi forum bersama dalam mensinergikan peran dan fungsi uks untuk meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di sekolah,” harap Bupati.
Terkait Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), Bupati juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan perhatian dan komitmen dari para stakeholder untuk pelaksanaan sanitasi di sekolah serta mendorong kemitraan stakeholder dengan pihak sekolah guna menyusun program pelaksanaan sanitasi di sekolah. “Insya Allah dengan sinergitas semua pihak, berbagai permasalahan terkait sanitasi dan juga MKM di lingkungan sekolah dapat kita atasi secara bersama-sama,” imbuh Bupati.
Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa terkait pelaksanaan STBM MKM di sekolah. (PS)