SUMBAWA – Pemda Sumbawa sangat menjaga kualitas ternaknya, agar tidak terjangkit PMK. Guna kebutuhan Idul Adha, ternak yang dikirim diuji PCR terlebih dahulu. Sehingga, dipastikan ternak yang dikirim itu bebas PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa, H. Junaidi, S.Pt, mengatakan, uji PCR ternak yang akan dikirimkan ke luar daerah, dilakukan di Denpasar. Uji PCR ini, sudah dilakukan sejak beberapa tahun sebelumnya. Untuk memastikan, ternak yang keluar dari Sumbawa bebas penyakit, termasuk PMK. Apalagi ternak yang dikirim ini untuk kebutuhan Idul Adha.
Dijelaskan, untuk pengiriman ternak ke luar daerah, uji PCR dilakukan tidak pada semua ternak. Namun, uji PCR hanya dilakukan pada 10 persen populasi ternak yang akan dikirimkan.
“Artinya, kalau yang dikirim 100, minimal 10 ekor diuji,” ujar Junaidi, Rabu (7/5).
Ia memaparkan, pada Januari 2025, sebanyak 1.083 ekor ternak dikirimkan ke luar daerah. Pada Februari, sebanyak 956 ekor ternak dikirimkan. Pada bulan Maret, jumlah ternak yang dikirimkan meningkat, sebanyak 1.111 ekor ternak. Jumlah pengiriman terus meningkat setiap bulannya. Dimana hingga tanggal 17 April 2025 lalu, sebanyak 1.374 ekor ternak yang sudah dikirimkan ke luar NTB.
Untuk kebutuhan Idul Adha di dalam Kabupaten Sumbawa, menurut Junaidi, tetap dilakukan pemeriksaan terhadap ternak yang akan disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH). Selain itu, identifikasi terhadap ternak yang terjangkit PMK juga sangat mudah. Sebab, sudah terlihat dari ciri fisik ternaknya.
“Kan terlihat jelas dari mulut dan kaki ternaknya. Meski demikian, ternak yang terjangkit PMK masih bisa dikonsumsi,” imbuhnya.
Untuk menghindari adanya hewan ternak yang terjangkit PMK saat Idul Adha, tambah Junaidi, diharapkan agar lokasi penyembelihan mandiri bisa melapor ke Dinas Peternakan. Dalam hal ini, petugas Dinas Peternakan selalu siaga di lapangan.
Sejauh ini, ungkap Junaidi, belum ada ternak di Kabupaten Sumbawa yang terkonfirmasi positif PMK. Meski di daerah tetangga sempat ditemukan kasus pada Januari lalu, namun tidak terjadi penyebaran di Kabupaten Sumbawa.
Hal ini juga berkat berbagai upaya pencegahan yang dilakukan. Seperti vaksinasi terhadap ternak masyarakat. Dalam hal ini, pihaknya juga selalu mendorong peternak untuk melakukan vaksinasi secara mandiri. Mengingat, keterbatasan vaksin di Kabupaten Sumbawa.
“Kesadaran peternak sudah bagus. Hanya saja kami keterbatasan vaksin,” pungkasnya. (PS)