Implementasi Mandiri Belajar Mendorong Kreativitas Guru dan Siswa 

Oleh : Dewi Lasmi, S.Pd

Guru SMK Negeri 3 Sumbawa Besar 

Menindaklanjuti Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kemendikbudristek Nomor 56/M/2022, yaitu Tentang Pedoman Penerapan kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran, bahwa Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan secara mandiri oleh satuan pendidikan dan mendaftar  melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) bagi sekolah bukan Sekolah Penggerak ataupun bukan sekolah Pusat Keunggulan. Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri merupakan pilihan bagi satuan pendidikan berdasarkan kesiapan sarana dan prasarana.

Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka terdapat 3 (tiga) pilihan kategori yaitu a). Mandiri Belajar : Satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen, b). Mandiri Berubah: Satuan Pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen. c). Mandiri Berbagi, Satuan Pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dengan komitmen untuk membagikan praktik-praktik baiknya kepada satuan pendidikan lain (Kemendikbudristek Nomor 56/M/2022).

Atas dasar perubahan Keputusan Kemendikbudristek tersebut SMK Negeri 3 Sumbawa telah mendaftar sebagai salah satu satuan pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan kategori Mandiri Belajar pada tahun ajaran 2022-2023. Dalam implementasinya menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka, yaitu prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen serta prinsip Projek Penguatan Profil Pancasila. Dalam pelaksanaan pembelajaran di Kurikulum Merdeka bahwa satuan pendidikan dan pendidik memiliki keluasan untuk menentukan jenis, teknik dan bentuk instrumen dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran. Hal inilah yang menjadi acuan sehingga saya sebagai salah satu pendidik di SMK Negeri 3 Sumbawa Besar terdorong untuk  mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar secara mandiri.

Pengalaman saya Sebagai guru pengajar di SMK Negeri 3 Sumbawa Besar yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar secara mandiri yaitu pembelajaran projek lintas mata pelajaran yang berorientasi pada produk, dengan mengakitkan pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan prinsip pembelajaran dan asesmen dalam kurikulum Merdeka, dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan siswa. Adapun Kebutuhan bagi siswa kelas XII SMK Negeri 3 Sumbawa Besar, khususnya SMK di mana setelah tamat siswa membutuhkan informasi tentang kebekerjaan yang dari Dunia Usaha dan Dunia Industri melalui Bursa Kerja Khusus (BKK). Namun dari hasil wawancara dengan siswa sebagian besar siswa SMK Negeri 3 Sumbawa Besar, tidak mengetahui tentang BKK dan manfaatnya dan dari hasil survey di BKK pada saat Tracer Study pada tamatan banyak siswa yang tidak terlacak dan tidak mengetahui informasi tentang lowongan kerja.

Baca Juga:  Pentingnya Mengenal Dunia Kewirausahaan Diusia Muda 

Hal ini memotivasi saya untuk memberikan kebebasan pada siswa khususnya kelas yang saya ajar yaitu kelas XII Akuntansi Keuangan Lembaga (AKL) agar dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dilingkungan sekitar mereka. Dan dengan kesepakatan bersama guru dan siswa, yaitu melaksanakan penilaian projek dengan prinsip Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5). Melalui kolaborasi dengan mata pelajaran yang relevan pada kompetensi keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga ( AKL). Sehingga saya berinisiatif  mengkoordinir guru mata pelajaran lain yang relevan dengan permasalahan mereka.

Adapun prosedur pelaksanaan dari Projek yaitu pertama melakukan perencanaan dengan menganalisis keterkaitan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang relevan dengan permasalahan yang mereka hadapi. Hasil analisis keterkaitannya adalah pada pelajaran Bahasa Inggris dimana mata pelajaran yang saya ampuh yaitu pada KD 4.31 kelas XII yaitu menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks news items lisan dan tulis, dalam bentuk berita sederhana koran/radio/TV. Dimana indikator keberhasilan dalam dalam KD ini siswa dapat menyampaikan berita atau informasi dalam bentuk News Item Text dalam Bahasa Inggris. Pada pelajaran Bahasa Indonesia yaitu KD 4.46 Menyusun opini dalam bentuk artikel berkaitan dengan bidang pekerjaan. Dalam KD ini siswa melakukan wawancara meminta informasi, meminta data dan meminta pendapat untuk mengetahui secara mendalam tentang BKK kepada Ketua BKK, Kepala Sekolah,  Humas dan juga siswa SMK Negeri 3 Sumbawa Besar.

Pada pelajaran Matematika kelas XII yaitu KD.27 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kajian statistik. Dalam KD ini siswa akan mengolah data yang telah mereka peroleh dalam bentuk kajian statistik sehingga menjadi fakta dalam berita. Dan yang terakhir adalah mata pelajaran Simulasi Digital ( simdig) KD 4.13 Memproduksi video dan/atau animasi dan/atau musik digital. Dalam KD ini adalah merupakan produk akhir dari Projek siswa yaitu membuat video berita dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia yang akan disampaikan kepada warga sekolah, yaitu Tentang BKK dan kebekerjaan siswa SMK Negeri 3 Sumbawa Besar.

Setelah menganalisis keterkaitan Kompetensi Dasar antar mata pelajaran selanjutnya menentukan Tema Projek  yaitu tentang Kebekerjaan dengan Topik  Informasi Tentang BKK dan Kebekerjaan  Siswa SMK Negeri 3 Sumbawa Besar. Dengan Dimensi Profil Mandiri, Kreatif, bergotong royong, bernalar kritis. Adapun Permasalahannya adalah sebagian besar siswa belum mengetahui tentang BKK di SMK Negeri 3 Sumbawa Besar, dan tidak mengetahui manfaat keberadaan BKK, sehingga pada saat sekolah melakukan Tracer Study pada tamatan banyak siswa yang tidak terlacak dan tidak mengetahui informasi tentang lowongan kerja. Tujuan dari Projek adalah 1). Mengembangkan rasa ingin tahu, kritis, dan tanggung jawab;menganalisis fenomena lingkungan sekitar dan memberikan alternatif penyelesaian permasalahan dalam pembelajaran kolaborasi; 2). Mampu menyelesaikan masalah keseharian yang berkaitan permasalahan di lingkungan sekolah;, 3). Memberi informasi kepada siswa SMK Negeri 3 Sumbawa Besar Tentang Bursa Kerja Khusus (BKK). Adapun Instruksi /Soal dari Proyek adalah

Baca Juga:  Manjareal, Oleh-oleh Unik Khas Sumbawa 

Kelompok siswa  diminta untuk membuat projek yaitu membuat video  berita tentang BKK yang disampaikan melalui podcast SMK Negeri 3 Sumbawa Besar  melalui informasi yang telah diperoleh dengan memperhatikan panduan pelaksanaan.

Dalam melaksanakan projek siswa aktif melaksanakan tahapan kerja sesuai dengan panduan dimana guru hanya sebagai fasilitator, siswa bekerja sama membagi tugas antar kelompok sesuai dengan karakter anggota kelompok masing – masing. Mereka pun dapat menyelesaikan proyek yang diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan tujuannya pun tersampaikan siswa bekerja sesuai kenyataan permasalahan di lingkungan sekitar mereka dan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan tersampainya informasi tentang BKK kepada warga sekolah. Setelah guru melakukan penilaian hasil dari video projek mereka disampaikan melalui podcast SMK Negeri 3 Sumbawa Besar dan di share ke dalam sosial media, seperti YouTube, Facebook dan Instagram sebagai portofolio siswa yang tersimpan secara digital. Dari hasil projek tersebut siswa sudah mampu mengembangkan softskill dalam berinteraksi, berkomunikasi dan membudayakan Profil Pelajar Pancasila dan juga mengembangkan hardskill mereka. Kurikulum Merdeka memberikan peluang bagi guru dan siswa untuk Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar secara fleksibel sesuai kebutuhan siswa sehingga mendorong kreativitas guru dan siswa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *