SUMBAWA – Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd, M.Pd, resmi meluncurkan program Sabtu Budaya di SMP Negeri 2 Moyo Hilir, Sabtu (29/10). Kegiatan ini digandeng dengan perayaan hari jadi sekolah yang Ke-20.
Launching program bertemakan ”Tu Wujud Adab Mulia, Pariri Budaya Samawa” itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Sumbawa yang diwakili Staf Ahli Bupati, Syahruddin, SH.
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Sekdis Dikbud Kabupaten Sumbawa, Budi Sastrawan, pengawas pembina, komite sekolah, Danramil Kecamatan Moyo Hilir hingga Babinsa dan Babinkamtibmas setempat.
Peluncuran program juga diwarnai dengan pementasan seni budaya oleh para siswa. Mulai dari tarian daerah, sakeco hingga bakelong.
Selain itu, para siswa juga menampilkan sejumlah permainan rakyat seperti terompah dan takenjil.
Wakil Bupati Sumbawa dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati, Syahruddin, SH, mengaku menyambut baik program Sabtu Budaya.
Menurutnya ini ajang untuk membudayakan praktik-praktik di lingkungan sekolah, menumbuhkan kreatifitas, mengembangkan budaya dan kearifan lokal, serta menguatkan karakter di era globalisasi yang penuh tantangan.
Dia berharap program Sabtu Budaya ini tidak terhenti sampai di SMPN 2 Moyo Hilir. Melainkan juga diterapkan di sekolah-sekolah lain di Sumbawa. Sementara semua pihak, terutama orang tua diharapkan dapat mendukung jalannya program.
“Saya berharap iktiar ini didukung oleh semua pihak termasuk para orang tua dan masyarakat,” kata Wabup.
Dia menyebut, sekolah merupakan tempat yang baik untuk menumbuhkembangkan pendidikan karakter bagi anak. Di sekolah, pendidikan dimulai dari guru karena guru tidak hanya memberikan pendidikan pelajaran. Tapi juga harus menjadi contoh dan tauladan yang baik.
”Agar pendidikan karakter dapat berkembang dengan baik, kuncinya membutuhkan teladan yang jelas dan benar. Sebagai pendidik kita berkewajiban untuk membentuk kepribadian, dan akhlaq yang baik bagi para siswa,” terangnya.
Wabup menilai, program Sabtu Budaya sejalan dengan konsep kebermaknaan dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan yang bernilai. Artinya, pendidikan jangan lagi difungsikan sebagai formalitas kegiatan pemerintah yang hanya menghabiskan anggaran.
Dia menegaskan, pendidikan harus memberikan value (nilai) bagi peserta didik. Sehingga mereka mampu hidup secara dinamis di tengah masyarakat, mampu beradaptasi, dan bebas dari rasa ketergantungan terhadap orang lain.
Dengan konsep pembelajaran yang bernilai, lanjutnya, kompetensi yang berbasis kecakapan hidup menjadi tujuan terpenting dalam pembelajan. Karenanya, siswa ke depan diharapkan tidak hanya mampu secara teori tapi juga praktek.
Sementara itu, Sekdis Dikbud Kabupaten Sumbawa, Budi Sastrawan menjelaskan, program Sabtu Budaya merupakan implementasi Perbup Nomor 33 tahun 2021 tentang Pendidikan Karakter.
Program tersebut bahkan menjadi momentum awal internalisasi nilai budaya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Program Sabtu Budaya juga menjadi pintu awal pengembangan kreatifitas peserta didik. Melalui program tersebut, siswa juga akan terbiasa melakukan hal-hal positif.
Ke depannya, program Sabtu Budaya akan terus dimasifkan di semua sekolah di Kabupaten Sumbawa. “Harapannya ini bukan sekedar seremonial. Tapi internalisasi nilai budaya itu masuk ke dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah,” tandasnya.
Kepala SMPN 2 Moyo Hilir, Surya Wirawan, S.Pd mengungkapkan, peluncuran program Sabtu Budaya merupakan salah satu iktiar sekolah dalam penguatan pendidikan karakter peserta didik.
Melalui program tersebut, pihaknya betekat untuk mempersempit ruang-ruang negatif. Para siswa nantinya akan lebih banyak mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan positif. Seperti belajar mengaji dan salawatan. ”Kita fokus ke Imtaqnya,” pungkasnya. (PS)