SUMBAWA – Masalah raibnya tabungan siswa SDN 11 Sumbawa, akhirnya terselesaikan. Pihak sekolah telah bertanggung jawab melakukan pengembalian tanpa kurang sepeser pun.
Plt Kepala SDN 11 Sumbawa, Erdawati, S.Pd., mengungkapkan, uang tabungan puluhan juta itu telah dikembalikan 100 persen tiga hari lalu. Kini, semua uang tabungan siswa telah dikembalikan kepada masing-masing wali murid, Sabtu (30/10/2021).
”Kan ada lima kelas yang belum. Kelas lima A B, kelas empat A B dan kelas tiga. Alhamdulillah, sudah beres. Semua uang tabungan dikembalikan 100 persen,” kata Erda, saat ditemui di sela-sela pembagian uang tabungan di SDN 11 Sumbawa, Sabtu (30/10) pagi.
Total sisa uang tabungan yang kembalikan itu mencapai Rp 56 juta lebih. Termasuk tabungan Rp 30 juta yang sempat tidak diketahui keberadaannya. Uang puluhan juta tersebut diganti oleh mantan Kepala SDN 11 Sumbawa, Hj Emy Suaemi, yang kini sudah pensiun.
”Tidak ada nama beliau dalam faftar pinjaman itu. Tapi beliau merasa bertanggung jawab karena masalah terjadi pada saat beliau menjabat kepala sekolah,” terang wanita yang juga menjabat Kepala SDN 2 Sumbawa itu.
Atas kejadian itu, pihak sekolah telah menyampaikan permintaan maaf terutama kepada wali murid. Ke depan hal serupa tak akan terulang lagi. Semua uang tabungan siswa tidak lagi dikelolah sekolah, melainkan mendatangkan langsung pihak bank. Sekolah hanya sebatas memfasilitasi.
Sementara para guru diminta fokus kepada tugasnya. Sebagai pendidik, guru harus memberikan tauladan yang baik kepada peserta didik. ”Mari kita jalankan tugas kita dengan baik. Mari menjadi tauladan. Menjadi contoh yang ditiru,” kata kepala sekolah yang pada bulan November 2021 ini sudah memasuki purna tugas.
Seperti diberitakan, uang tabungan siswa SDN 11 Sumbawa, diduga bermasalah. Total uang tabungan siswa berdasarkan buku tabungan masing-masing siswa sejumlah Rp 203 juta.
Jumlah tersebut berbeda jauh dengan dengan jumlah yang ada di buku tabungan pegangan bendahara. Namun, jumlah riil di rekening saat itu hanya Rp 57 juta.
Setelah ditelusuri, ternyata uang tabungan siswa sebagian besar dipinjam oknum guru di sekolah. Sebagian telah berhasil dikembalikan. Namun sisa Rp 30 juta tidak diketahui keberadaannya. (PS)