Obyek Wisata Saliper Ate Dilounching Jadi Ikon Industri Pariwisata Sumbawa 

SUMBAWA – Pantai Saliperate ditetapkan sebagai Iconic Industri Pariwisata Sumbawa. Hal ini ditandai dengan dilounchingnya obyek wisata tersebut sebagai bagian dari beberapa kegiatan PT Sabalong Samawa (Perseroda) dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Sumbawa ke-64, Sabtu (21/1) sore.

Hadir dalam kesempatan itu, Kadis Koperindag UKM, DR. Heri Wibowo, Kadis Pariwisata Sumbawa, Drs. Irawan Subekti, Anggota DPRD Sumbawa dan lainnya.

Direktur PT Sabalong Samawa (Perseroda), Dr. Syafruddin Ismail, MM mengatakan, dengan dilaunchingnya Pantai Saliperate diharapkan bisa menjadi ikon industri pariwisata di Kabupaten Sumbawa. “Kami berharap Saliper Ate bisa menjadi simpul untuk mendorong yang lain, agar menjadi industri pariwisata,” kata Doktor Syaf Gen, sapaan akrabnya.

Untuk mewujudkan Saliper Ate sebagai ikon industry pariwisata, Doktor Syaf berharap peran pemerintah daerah dalam mengintervensi berbagai program. Pihaknya juga akan menata Saliper Ate agar kenyamanan dan keamanan pengunjung terjamin. “Mari bersama menjaga objek wisata ini sesuai dengan Perda perubahan Perusda menjadi Perseroda PT Sabalong Samawa dan peraturan No. 47 tahun 2022 tentang penyerahan pengelolaan saliperate dan Samongkat kepada PT. Sabalong Samawa (Perseroda). Ini momentum yg harus kita sambut untuk menjadikan sebagai sumber PAD dan bagian dalam menciptakan lapangan kerja,” tandasnya.

Baca Juga:  Warga Minta Polsek Maronge dan Tarano Dibangun

Sementara Bupati Sumbawa yang diwakili Kadis Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Drs. Irawan Subakti mengaku bangga dan bersyukur pada momentum peringatan HUT ke 64 Kabupaten Sumbawa objek wisata Saliperate dilaunching sebagai ikon industri pariwisata Sumbawa. “Semoga ini dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan daya saing kepariwisataan di daerah kita,” harapnya.

Selain itu Bupati Sumbawa juga berharap potensi PAD dari sektor pariwisata akan mampu meningkat cukup besar. Hal ini bisa terwujud ketika sektor tersebut dikelola dengan sangat baik. Karena ini terkait dengan tingkat hunian hotel dan pendapatan restoran. Belum lagi dari sektor UMKM dan jasa lain secara keseluruhan.

Namun persoalan sekarang, pariwisata di Kabupaten Sumbawa tidak hanya sekedar membutuhkan pengakuan atau seremonial. Yang lebih dibutuhkan adalah kerjasama semua pihak untuk terus mengembangkan tujuan wisata di Kabupaten Sumbawa dan juga pembangunan budaya agar dapat menarik wisatawan sebagaimana dilakukan Bali dan Lombok.

“Dinas terkait, PT. Sabalong Samawa (Perseroda), pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan masyarakat pada umumnya agar dapat menjaga dan memelihara objek wisata Pantai Saliper Ate ini sehingga dapat merasakan manfaat dalam jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga:  Pererat Tali Persaudaraan, Keluarga Besar Purang Parawu Dea Mele Bantan Gelar Halal Bihalal 

Untuk diketahui, Launching Pantai Saliperate sebagai Iconic Industri Pariwisata Sumbawa ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Penampilan dan karya econik dari siswa SDN Ai Puntuk, Pesta Seni yang diisi UKM Seni UNSA, lomba mewarnai untuk PAUD/TK, lomba menggambar tingkat SD, karaoke tingkat SMP, SMA/SMK sederajat, Lomba Masakan Sumbawa tingkat PKK dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis serta Pameran Ecobrik. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *