Dipicu Masalah Lahan, Seorang Warga Sameri Tewas Dikeroyok 

SUMBAWA – Tragedi berdarah terjadi di wilayah Dusun Sameri, Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, Kamis (3/11), sekitar pukul 09.30 Wita.

Seorang warga setempat, Ramjan (26) tewas mengenaskan setelah dibantai sekelompok orang menggunakan senjata tajam. Korban mengalami luka yang sangat parah di bagian kepala, pinggang, pundak dan tangan.

Tidak sampai satu jam, tiga dari empat orang terduga ditangkap dan kini diamankan di Polres Sumbawa. Mereka adalah AH, HM, dan RD. Sementara satu terduga lainnya berinisial PJ masih dalam pengejaran. Polisi telah menetapkan PJ dalam daftar pencarian orang (DPO). Keempat terduga berasal dari Dusun Bekat, Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir.

Kapolres Sumbawa, AKBP Henry Novika Chandra, SIK., MH, yang dikonfirmasi, membenarkan adanya kasus penganiayaan berat yang menyebabkan satu korban meninggal dunia.

Selain menangkap 3 terduga, pihaknya kata Henry, juga berhasil mengamankan barang bukti 6 bilah parang, 3 sarung parang, sebilah bate, 4 anak panah, 1 ketapel, 1 topi copong, jaket warna hitam putih, baju kaos lengan pendek warna ungu, tas, jam tangan 4 HP (Samsung, Oppo, Vivo, Nokia senter), tas pinggang dan uang sebesar Rp 5 juta.

Baca Juga:  Pelaku Pembobol Gudang Diringkus Polisi, Sempat Bawa Kabur Uang Ratusan Juta

Henry menyebut, kejadian bermula dari sengketa tanah antara korban dan terduga AH. Persoalan tanah ini telah melalui proses persidangan di PN Sumbawa yang dimenangkan terduga AH. Namun dalam putusan tersebut, sebagian obyek tanah adalah hak korban. Kemungkinan inilah yang memicu terduga tidak terima dan menginginkan keseluruhan tanah dimaksud.

AH kemudian mengajak 3 orang lainnya termasuk dua di antaranya putra kandungnya, HM dan RD mencari korban yang saat itu sedang mengantar istrinya ke sekolah (SDN Sameri). Setelah itu korban hendak ke ladang miliknya.

Namun sekitar 100 meter dari gerbang sekolah, tepatnya jalan usaha tani, korban dihadang dua orang terduga. Korban berusaha kabur ke arah depan sekolah. Rupanya di depan sekolah sudah dihadang oleh dua terduga lainnya. Korban langsung diserang hingga terluka parah terkena tebasan parang di beberapa bagian tubuhnya dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Baca Juga:  Kepergok, Pemuda di Brang Rea Nyaris Perkosa Seorang Wanita 

Mendapat informasi tersebut, Polsek Moyo Hilir bersama Tim Puma Polres Sumbawa yang kebetulan masih melakukan pengamanan Pilkades bergerak menangkap para terduga. “Tiga orang terduga sudah ditangkap. Satu terduga lainnya masih dalam pengejaran,” ucap Kapolres. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *