Reses Pamungkas, Beasiswa Tetap Jadi Prioritas Yamin Abe

SUMBAWA – Anggota DPRD Sumbawa, Muhammad Yamin, S.E, M.Si, menggelar reses pamungkas masa sidang 1 tahun 2022 di Lingkungan Graha Nusantara, Kelurahan Uma Sima, Kecamatan Sumbawa, Sabtu (12/3) malam.

Reses sebelumnya digelar di Desa Labuan Ijuk Kecamatan Moyo Hilir. Desa Kerato, Kecamatan Untir Iwes dan di Dusun Prajak, Desa Batu Bangka, Kecamatan Moyo Hilir.

Pada reses penutup di Graha Nusantara Yamin banjir aspirasi. Mulai dari perbaikan jalan lingkungan, lampu penerang jalan hingga sumur bor untuk mengatasi krisis air mengingat Graha Nusantara berada di dataran tinggi.

Menanggapi permintaan warga, Yamin Abe mengatakan, beberapa usulan sebenarnya sudah diperjuangkan bahkan telah dimasukkan sebagai usulan prioritas. Seperti pemasangan paving blok dan lampu penerang jalan. Tapi terpaksa dipending karena Covid-19.

Tahun berikutnya usulan tersebut kembali gagal karena APBD Sumbawa tersedot untuk membiayai tenaga PPPK dan CPNS yang sebelumnya ditanggung pemerintah pusat. Pokir DPRD juga ikut terdampak.

Baca Juga:  Rafiq-Sahril Komit Tingkatkan Kesejahteraan ASN dan Honorer

Tahun 2023 mendatang, Yamin akan memprioritaskan beasiswa untuk 23 anak-anak kurang mampu yang dibiayai setiap tahun melalui dana Pokir. Dia tak ingin mereka kehilangan masa depan karena pendidikannya putus di tengah jalan.

”Makanya, saya tetap programkan beasiswa setiap tahun untuk mereka agar bisa menyelesaikan kuliah di beberapa perguruan tinggi,” ujar Ketua Badan Kehormatan DPRD Sumbawa ini.

Meski demikian dia tetap berusaha mencari alternatif atas usulan lain. Salah satunya, berkoordinasi dengan dinas terkait. Tapi jika anggaran daerah sudah stabil maka usulan warga akan diupayakan terealisasi tahun 2023 mendatang.

”Kami harus menjadikan kondisi keuangan daerah ini sebagai variabel. Ini harus kita sampaikan yang sebenar-benarnya, sehingga kita tidak membohongi rakyat dan berjanji yang akhirnya tidak bisa kita tepati,” tandasnya.

Baca Juga:  Yasin Musamma Serap Aspirasi Warga Labuhan Kuris 

Sementara sumur bor, menurutnya, itu menjadi prioritas. Tapi kendala sumur bor tidak bisa di halaman rumah pribadi melainkan di ruang publik.

”Kalau ada yang ingin menghibahkan tanahnya, maka sumur bor itu bisa dibangun. Jika tidak, bisa memanfaatkan halaman masjid. Selain dari dana Pokir, ini juga bisa diusulkan melalui Dinas Sosial karena menyangkut rumah ibadah karena berada di halaman masjid,” tutup Yamin Abe. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *