iklan

Masalah Jalan Osap Sio akan Ditangani Secara Terpadu

SUMBAWA – Ruas jalan Osap Sio Kelurahan Uma Sima, Kecamatan Sumbawa, kerap dikeluhkan warga dan para pengguna jalan. Bagaimana tidak, setiap musim hujan kondisi jalan tergenang dan berlumpur. Akibatnya jalan sulit dilewati.

Terkait hal ini, pemerintah daerah melalui dinas terkait telah melakukan peninjauan lokasi. Bahkan beberapa skema penanganan pun telah disiapkan.

”Kami telah melakukan koordinasi secara cepat, antara Bappeda dan perangkat daerah terkait Dinas PUPR sebagai leading sektor yang mengampuh penanganan prasarana wilayah secara bersama turun langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi dan situasi faktualnya,” ungkap Kepala Diskominfotiksandi melalui Plt Sekretaris, Jufri, S.Si., M.M, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/10/2021).

Dalam perspektif teknis, permasalahannya cukup kompleks. Sehingga dibutuhkan penanganan yang komprehensif. Masalah utama terjadinya genangan dan endapan sedimentasi adalah air limpasan yang turun dari dataran di atasnya (gunung) dengan volume yang cukup signifikan.

Baca Juga:  Pansel 7 OPD, 38 Pejabat Lulus Administrasi, 2 TMS

Kini telah memasuki musim penghujan. Menghadapi situasi ini, pemerintah daerah melalui Dinas PUPR Sumbawa, telah melakukan setidaknya tiga pendekatan solutif.

Jangka pendek, pemerintah akan melakukan pengerukan dalam waktu segera atas endapan sedimen dan tumpukan tanah yang meliputi area lokasi tersebut.

Pemerintah Daerah sebenarnya telah melakukan antisipasi melalui skema anggaran yang disiapkan melalui anggaran Dinas PUPR dalam APBDP tahun 2021 ini.

Karena bersifat jangka pendek, kata dia, maka pekerjaan ini dilakukan untuk menjadi solusi sementara yang memastikan terdapatnya akses aliran air yang memadai sehingga tidak terjadi konsentrasi yang relative besar.

Jangka menengah, sudah ada Survey Investigasi Desain (SID) dan ditindaklanjuti melalui DED dimana pekerjaan dimaksud dilaksanakan pada tahun 2022.

Baca Juga:  Terpilih Secara Aklamasi, Haji Mo Kembali Pimpin NU Sumbawa

Sedangkan rencana jangka panjang secara teknis diperlukan bak tangkap di atas. Mengingat dataran di atas lokasi dimaksupd sudah tidak memiliki vegetasi penyanggah dan bahkan area tersebut secara keseluruhan sudah habis menjadi kawasan pemukiman.

”Pemerintah Daerah memastikan terdapatnya penanganan yang segera, dan perangkat daerah terkait sedang bekerja menyiapkan penanganannya,” pungkasnya. (PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *