SUMBAWA – Bupati Sumbawa Diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Lalu Suharmaji Kertawijaya, ST.,MT., menghadiri Pembukaan Sidang Pleno Rancangan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Sumbawa Tahun 2022/2023, di Aula Hotel Grand Samota Sumbawa, Senin (10/10).
Turut hadir Kepala Bappeda Provinsi NTB (Virtual), Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Para Anggota TKPSDA WS Sumbawa dan Peserta Sidang Pleno TKPSDA.
Kepala BWS Nusa Tenggara I, dalam sambutannya yang disampaikan Kasi Operasi dan Pemeliharaan, Ni Putu Arianti, ST.,MT., mengatakan ketersediaan air sepanjang waktu tidak menentu dan tidak merata sehingga diperlukan pengaturan dan pengalokasian air dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan, iklim dan lingkungan.
Penentuan alokasi air melibatkan banyak pihak, lintas sektor dan kepentingan sehingga Kementerian PUPR membentuk suatu wadah koordinasi untuk mengakomodir kepentingan berbagai pihak dalam Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) dalam Wilayah Sungai. Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 2 (dua) Wilayah Sungai (WS) Strategis Nasional yang memiliki 2 kelembagaan TKPSDA, yaitu pada WS Lombok dan WS Sumbawa.
Agenda Sidang Pleno ini juga membahas Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi (PSIH3). BWS Nusa Tenggara I sebagai wakil Pemerintah di Provinsi NTB sangat mendukung pelaksanaan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi (PSIH3) Wilayah Sungai Sumbawa. Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pemanfaatan sumber daya air sebagai keperluan cenderung semakin meningkat secara kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun. Meningkatnya kebutuhan air untuk pertanian mengakibatkan meningkatnya distrubusi air di daerah aliran sungai antara Hulu dan Hilir yang dikhawatirkan terjadinya kelangkaan air.
“Begitu kompleksnya masalah sumber daya air ini, maka saya secara pribadi dan sekaligus mewakili Pemda Sumbawa sangat mengharapkan agar melalui kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan sumber daya air dengan menyeimbangkan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan yang terdiri dari konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak SDA,” ujarnya.
“Termasuk memperbaiki pengelolaan system informasi hidrologi, hidrometeorologi, dan hidrogeologi (SIH3), karena pengelolaan SIH3 yang terpadu akan berdampak pada pencapaian tujuan pengelolaan sumber daya air, dan ketersediaan data serta informasi SDA yang akurat merupakan dasar dalam pengelolaan SDA,” lanjutnya.
Bupati berharap, kerjasama yang baik dari semua pihak yang tergabung dalam TKPSDA WS Sumbawa sangat diperlukan, termasuk kolaborasi semua unsur baik pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha dan media melalui rencana-rencana kegiatan dan program yang terintegrasi dan berkelanjutan. (PS)