SUMBAWA – Salah satu intervensi penurunan stunting terintegrasi yang dilaksanakan oleh Kabupaten Sumbawa adalah Aksi 7, yaitu pengukuran dan publikasi angka stunting.
Pengukuran dan publikasi angka stunting ini adalah upaya Kabupaten Sumbawa, untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa.
Kegiatan pengukuran dan publikasi aksi 7 konvergensi percepatan penurunan stunting dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kessra Sekda Kabupaten Sumbawa, yang juga Wakil Ketua TP2S Kabupaten Sumbawa, Varian Bintoro, S.Sos., M.Si., bertempat di Ruang Rapat Hasan Usman Kantor Bupati Sumbawa, Kamis, (20/10/22).
Dalam sambutan Varian, menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan (Dikes) sebagai penanggung jawab pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi terutama stunting pada balita untuk selanjutnya diinput dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), yang di entry oleh petugas gizi dibantu tim entry puskesmas di Sumbawa. Apabila ada data yang bermasalah akan dikonfirmasi dan divalidasi oleh petugas puskesmas dan Dikes.
Ia menegaskan jika informasi hasil pengukuran status gizi balita telah didesiminasikan dan dipublikasikan.
Diharapkan hasil pengukuran status gizi terutama prevalensi stunting balita diseminasikan pada setiap pertemuan. Baik pada saat SMD, mini lokakarya bulanan dan pertemuan lintas program maupun lintas sektor OPD terkait, serta dipublikasi juga melalui saluran informasi media elektronik maupun media sosial, baik ditingkat kabupaten, kecamatan, puskesmas dan desa yang ada di Sumbawa.
Sehingga dapat dipakai menjadi dasar penyusunan secara lebih terinci kegiatan-kegiatan terkait stunting yang akan dilaksanakan selama bulan berjalan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Sumbawa, Sekretaris Dinas Kesehatan serta perwakilan masing-masing OPD yang menjadi bagian dari anggota TP2S Kabupaten Sumbawa. (PS)