SUMBAWA – SMA Negeri 2 Sumbawa kembali mengirim gurunya ke luar negeri. Kali ini, guru Bahasa Jepang, Tri Kurniawaty, S.Pd terpilih sebagai wakil Indonesia mengikuti Basic Training Program for Teachers of The Japanese Language di Urawa, Saitama, Jepang.
Program pelatihan untuk guru bahasa jepang itu hanya diikuti enam orang dari Indonesia. Selain Tri dari Sumbawa, lima lainnya dari Banjarmasin, Makasar, Semarang, Malang dan Medan.
Mereka telah diberangkatkan pada 28 Agustus 2022 lalu dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 25 Februari 2023 mendatang. ”Programnya selama enam bulan,” ungkap Kepala SMAN 2 Sumbawa Sahyuddin, S.Pd, MA TESOL, Rabu (28/9).
Dikatakannya, program ini diikuti oleh guru maupun dosen dari seluruh dunia. Dari Indonesia, semua pembiayaan ditanggung oleh Japan Foundation.
Sebagai kepala sekolah, Deden, sapaan akrabnya tentu merasa bangga atas keterwakilan Tri. Apalagi ini merupakan yang pertama kalinya. Dia berharap guru yang lain dapat melakukan hal serupa guna meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pedagogik.
Sebagai pimpinan, dia komit untuk mendorong para guru ikut dalam berbagai pelatihan. Baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun yang diadakan oleh lembaga lain.
”Kita percaya semua sekolah yang bagus melahirkan siswa yang hebat. Tentu didukung guru yang hebat. Salah satu cara menjadi guru hebat ikut pelatihan seperti yang dilakukan ibu Tri,” katanya.

”Khusus untuk Ibu Tri, setelah kepulangan dari Jepang, kami harapkan kemampuan mengajar meningkat dan memberi imbas positif kepada siswa,” imbuhnya.
Selain kemampuan guru, SMAN 2 Sumbawa juga terus menggenjot kemampuan siswanya dalam berbahasa asing. Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Jepang.
Tak dimungkiri, kata dia, bahasa asing kini jadi salah satu alat bersaing di dunia global. Selain kemampuan tiga bahasa tersebut, sekolah kini berupaya mengajarkan Bahasa Mandarin.
”Ke depan kita berharap bisa membuka dan mengajarkan Bahasa Mandarin ke siswa. Kita sedang berusaha mencari guru,” ucapnya.
Terpisah, Tri Kurniawaty menyampaikan, basic training program di Urawa Jepang diikuti perwakilan guru dan dosen dari 30 negara. Total peserta 44 orang, 6 di antaranya berasal dari Indonesia.
”Peserta dari Indonesia ada 6 orang, yaitu pengajar dari Universitas Negeri Semarang, Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, SMAN 2 Sumbawa Besar, SMAN 2 Banjarmasin, dan SMA Tumpang Diponegoro Malang,” sebut Tri melalui pesan Whatshaap.
Selama di Jepang, peserta diberi pelatihan mengajar Bahasa Jepang. Selain itu mereka juga diajarkan tentang budaya Negeri Sakura itu. Pembelajaran dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
”Senin sampai Jumat kami belajar tentang bahasa Jepang dan budaya Jepang. Pembelajaran diadakan di dalam kelas maupun di luar kelas, misalnya dengan visit study ke daerah-daerah bersejarah di Jepang, berkunjung ke sekolah di Jepang dan lain-lain,” terangnya.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Sumbawa, Nasrullah Darwis, S.Pd, M.Pd, mengapresiasi keikutsertaan guru SMAN 2 Sumbawa dalam program tersebut. Menurutnya ini merupakan capaian spektakuler setelah sekian lama vakum akibat pandemi Covid-19.
”Nah, sekarang kerjasama luar saat ini sedang dibuka selebar-lebarnya dari berbagai negara. Berharap sekolah-sekolah SMA, SMK memanfaatkan momentum baik untuk menjajaki dan menjalin kerjasama internasional, baik pertukaran guru, pertukaran pelajar, dan shortcourse lainnya,” tandasnya. (PS)