PMI Sumbawa Rumuskan Program Kerja

SUMBAWA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumbawa, menggelar rapat kerja di aula Hotel Grand Samawa, Sabtu (20/11/2021). Rapat yang berlangsung sehari itu diikuti oleh Pengurus PMI Kabupaten Sumbawa, Pengurus PMI seluruh kecamatan hingga Unit Korp Sukarela (Unit KSR) dan unit transfusi darah PMI Sumbawa.

Sekretaris PMI Kabupaten Sumbawa, Kaharudin menyampaikan, rapat tesebut membahas rencana program kerja PMI Sumbawa tahun 2022. Rencana program meliputi pembinaan KSR, rapat kerja kabupaten, pemilihan pengurus baru di tingkat kecamatan, jumbara Palang Merah Remaja (PMR) Se-NTB di Sumbawa.

Program lainnya yakni penanggulangan bencana, Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PMI Kabupaten Sumbawa, dan kegiatan-kegiatan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Sumbawa.

Selain program kerja satu tahun, rapat tersebut juga diharapkan melahirkan sejumlah rekomendasi. Baik yang bersifat internal maupun eksternal. Rekomendasi internal berupa masukan, saran dan harapan peserta rapat kepada pengurus PMI Kabupaten Sumbawa ke depan.

Sebaliknya, rekomendasi eksternal berupa harapan dan masukan peserta rapat baik kepada pemerintah daerah maupun kepada pengurus PMI provinsi hingga pengurus pusat.

Baca Juga:  Anggota DPD RI Dapil NTB Support Kontingen Porwanas NTB 

“Hasil yang diharapkan dari pertemuan ini adalah yang pertama menghasilkan program kerja PMI Kabupaten Sumbawa tahun 2022. Kedua melahirkan rekomendasi peserta kepada eksternal. Bisa Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, bisa kepada PMI provinsi. Rekomendasi internal, rekomendasi peserta kepada PMI Kabupaten Sumbawa seperti apa,” terangnya.

PMI merupakan mitra strategis pemerintah, terutama dalam hal penanggulangan bencana dan penyediaan darah. Karenanya, keberadaan PMI harus mendapat support penuh pemerintah.

Sementara itu Wakil Ketua PMI Sumbawa, Andi Rusni menambahkan, rapat kerja PMI Sumbawa ini dalam rangka penguatan kelembagaan PMI di tingkat kecamatan.

“Selain dari pada itu yah, kita berharap juga ada kegiatan-kegiatan pokok yang bisa dilaksanakan PMI di tingkat kecamatan. Seperti misalnya kegiatan donor darah, kemudian penguatan organisasi yah, menyangkut kesekretariatan dan lain sebagainya,” ucap Andis, sapaan akrabnya.

Di bagian lain, Andis mengungkapkan bahwa Sumbawa merupakan salah satu kabupaten di NTB yang rawan bencana. Karenanya, pihaknya rencana membentuk kelompok masyarakat siaga yang tersebar di setiap kecamatan dan desa.

Baca Juga:  UMK Naik, Gasbiindo Ingatkan Perusahaan Patuh

Kelompok siaga berbasis masyarakat itu dinamakan Sibat, kepanjangan dari Siaga Bencana Berbasis Masyarakat. Keberadaan Sibat diharapkan dapat mempermudah kordinasi dan mobilisasi ketika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

“Jadi ke depan dengan Sibat itu, kita berharap bahwa di masing-masing kecamatan setidaknya ada satu desa yang menjadi pilot projek untuk pembentukan sibat itu. Karena kita termasuk daerah yang rawan bencana, dengan adanya Sibat kita punya tenaga sukarela yang tersedia kemudian bisa kita mobilisasi dengan segera ketika terjadi bencana di berbagai wilayah Kabupaten Sumbawa,” tandasnya. (PS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *