SUMBAWA – Raibnya puluhan juta uang tabungan siswa di SDN 11 Sumbawa, mendapat sorotan dari banyak pihak. Salah satunya, dari Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Ismail Mustaram, SH.
Komisi yang juga membidangi pendidikan itu, bahkan berencana melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah sekolah.
Ini dilakukan kata Ismail, sebab dikhawatirkan praktek yang sama juga dilakukan oknum guru di sekolah-lain di Kabupaten Sumbawa. Sidak itu juga untuk memastikan bahwa praktek tersebut tidak terjadi.
“Insya Allah, Komisi IV akan turun melakukan pengecakan, karena ini juga kewenangan kami. Saya khawatir masalah ini bukan di SDN 11 Sumbawa saja,” ujarnya, saat dihubungi belum lama ini.
Secara pribadi, ia mengaku sangat menyesalkan perbuatan oknum guru yang dinilainya tidak amanah atas kepercayaan yang diberikan siswa dan wali murid.
Karena itu, dia dengan tegas meminta pihak sekolah untuk mengembalikan uang tabungan siswa. “Wajib dikembalikan. Kami tidak mau tau, uang itu mau diapakan atau digunakan untuk apa. Itu bukan uang sekolah, tapi uang milik siswa,” kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, Dr Muhammad Ikhsan Safitri, M.Si., juga mengungkapkan kekhawatiran yang sama.
Dia khawatir praktek tersebut merupakan fenomena gunung es. Tidak hanya terjadi di SDN 11 Sumbawa, tapi juga di sekolah-sekolah lain. “Semoga ini bukan merupakan fenomena gunung es. Karena di beberapa sekolah juga disinyalir ada yang seperti itu,” ungkap Kadis Dikbud, saat dihubungi via seluler Senin (18/10) malam.
Sebagaimana diberitakan, puluhan juta uang tabungan siswa SDN 11 Sumbawa raib. Diduga, sebagian uang tabungan siswa dipinjam oknum guru, namun belum dikembalikan. Ada puluhan juta yang tidak jelas keberadaannya.
Plt Kepala SDN 11 Sumbawa, Erdawati, S.Pd menyebut, total uang tabungan siswa berdasarkan buku tabungan masing-masing siswa sejumlah Rp 203 juta.
Jumlah tersebut berbeda jauh dengan jumlah yang ada di buku tabungan pegangan bendahara. “Riilnya di rekening hanya 57 juta,” ungkap wanita yang menjabat Kepala SDN 2 Sumbawa itu.
Setelah ditelusuri, ternyata uang tabungan siswa sebagian besar dipinjam oknum guru di sekolah bersangkutan. Sebagian telah berhasil dikembalikan.
Namun, sisanya sekitar Rp 30 juta masih belum jelas karena tidak ada pihak yang mau bertanggung jawab. (PS)