SUMBAWA – Sebanyak 13 pelajar diamankan Tim Puma Polres Sumbawa, Minggu (26/09). Mereka diduga terlibat dalam aksi pengerusakan sebuah warung di Simpang Bingung, Kelurahan Lempeh, Kecamatan Sumbawa, serta penganiayaan di Bendungan Mama, Kecamatan Lopok.
Aksi pengerusakan ini, terjadi pada Jum’at (24/09) malam lalu. Dalam kejadian ini, para pelajar itu merusak kursi di sebuah warung. Aksi ini, membuat warga dan para pengguna jalan menjadi resah. Sebab, dalam aksinya, diantara para pelajar yang masih duduk di bangku SMP dan SMA ini, ada yang membawa parang.
Salah seorang dari pelajar ini, juga diduga terlibat kasus pengeroyokan terhadap pelajar lainnya. Dugaan pengeroyokan ini terjadi sore pada hari yang sama, di Bendungan Mama, Kecamatan Lopok. Kejadian ini juga sempat viral di media sosial. Kasusnya kini sedang ditangani oleh Polsek Lape.
Kasat Reskrim Polres Sumbawa, IPTU Ivan Ronald Cristofel, STK., yang dikonfirmasi membenarkan diamankannya belasan pelajar tersebut.
Saat itu, jelas Kasat Reskrim, ada sekelompok pelajar yang dalam kondisi mabuk membawa sajam. Para pelajar ini mengamuk tanpa sebab. Kemudian langsung merusak kursi yang ada di sebuah warung di Simpang Bingung. Aksi para pelajar ini, viral di media sosial.
Tim Puma Polres Sumbawa, yang mendapat laporan dari masyarakat kemudian melakukan pencarian. Identitas para pelajar berhasil diidentifikasi. “Mereka berhasil kita amankan, Minggu (26/09) dini hari,” ujar Ivan, sapaan akrab perwira pemilik dua balok di pundaknya ini.
Pihaknya, kemudian mengumpulkan wali dan guru dari para pelajar tersebut, guna diberikan pembinaan. Mengingat para pelajar ini masih di bawah umur, mereka pun dipulangkan untuk dibina oleh pihak keluarga.
“Karena masih di bawah umur kita pulangkan. Kita berikan kesempatan untuk dibina pihak keluarga. Tapi, kalau yang bersangkutan kembali melakukan tindak pidana serupa atau tindak pidana lainnya, maka akan diproses hukum secara tegas dan terukur,” tegas Kasat Reskrim.
Ivan menambahkan, pihaknya juga menelusuri asal minuman keras yang dikonsumsi oleh para pelajar itu. Namun, saat digeledah, tidak ditemukan minuman keras di lokasi kejadian.
“Sebelum para pelajar itu datang ke kota, mereka minum-minuman keras terlebih dahulu,” tandasnya.
Karena itu, pihaknya mengimbau pihak keluarga dan sekolah melakukan pengawasan ketat terhadap anak-anaknya. Mengingat, usia pelajar ini masih sangat muda, sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
Pihak kepolisian, tidak akan berhenti untuk mengimbau dan mengingatkan generasi muda yang sering berkumpul tanpa tujuan yang jelas, serta yang melakukan balap liar. Pihaknya juga tidak bosan untuk menyampaikan imbauan dan melakukan penindakan. (PS)