Project Leader Program INVESTMENT Lakukan Pendampingan di Kecamatan Lunyuk 

SUMBAWA – Sebanyak 30 petani madu di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, mendapat pendampingan peningkatan nilai ekonomi Madu Sumbawa, secara berkelanjutan.

Tak hanya petani, kegiatan melalui program Improving The Economic Value of Sumbawa Honey Trough Sustainable Managemen (INVESTMENT) ini, juga menyasar 2 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.

Untuk diketahui, program INVESTMENT ini adalah program pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya BUMDes dan petani madu yang ada di Kecamatan Lunyuk.

Program ini dibiayai oleh pemerintah Australia, melalui Alumni Grant Scheme (AGS) Australia Awards Indonesia. “Kita ingin UMKM lebih produktif dan masyarakat petani madu lebih berdaya,” kata Project Leader program INVESTMENT, Emba, S.I.P., MPPECPOL, Rabu (24/11/2021).

Menurut alumni penerima Beasiswa Australia Awards 2015-2016, yang juga putra asli Sumbawa ini, peningkatan produktivitas pada UMKM akan berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan masyarakat. Karena UMKM kata dia, adalah tempat dimana banyak orang menggantungkan sumber kehidupannya.

Baca Juga:  Evaluasi Program, PGRI NTB Gelar Konfrensi Kerja III 

Untuk pelaksanaan program di Kecamatan Lunyuk ujar Emba, selaku project leader (penanggungjawab) ia tetap berkolaborasi dengan beberapa lembaga. Mulai dari pemerintah Kecamatan Lunyuk, KSU Syariah BMT Insan Samawa dan juga Replace Institute.

Dijelaskannya, untuk program pemberdayaan sudah dilaksanakan pada tanggal 14 November 2021 lalu. Dalam kegiatan ini pihaknya mensosialisasikan program kepada masyarakat di Desa Lunyuk Ode dan Lunyuk Rea Kecamatan Lunyuk. Ada juga kegiatan pelatihan kepada 2 BUMDes dan 30 petani madu di dua desa tersebut.

“Kita juga mengadakan  pendampingan pengurusan PIRT/BPOM dan sertifikat Halal, Festival Madu (Honey Festival), kegiatan pemasaran dan distribusi produk, termasuk melakukan  monitoring dan evaluasi program,” ucap Emba.

Kini program tersebut sudah memasuki tahap kedua. Di sini BUMDes dan petani madu di Desa Lunyuk Ode dan Lunyuk Rea, bakal diberikan pelatihan.

Baca Juga:  Indosat Ooredo Hutchison Hadirkan Kegembiraan Berlimpah Saat Idul Fitri

Emba menegaskan, pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keahlian dalam meningkatkan nilai ekonomi dari Madu Sumbawa.

Tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya petani madu tentang pentingnya pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan.

“Poin utamanya adalah harmonisasi antara ekonomi dan alam, sehingga madu hutan Sumbawa tetap ada dan dapat kita ambil manfaatnya sekarang dan esok,” pungkasnya. (PS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *